Pertemuan Terbuka Lawan Intervensi Imperialisme di Amerika Latin[i]
Pada sore tanggal 15 Maret yang lalu, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) hadir dalam rapat terbuka yang membahas tentang kondisi Revolusi Amerika Latin di pusat kota London, setelah paginya dilangsungkan demonstrasi Anti Perang yang diikuti oleh puluhan ribu massa.
Pertemuan ini diorganisir oleh empat organisasi solidaritas internasional yakni Hands Off Venezuela (HOV), Colombia Solidarity Campaign, the Movement of Ecuadorians, dan The Bolivia Solidarity Campaign sebagai sebuah respon terhadap aksi militer yang baru saja dilancarkan oleh Pemerintah Colombia Presiden Uribe dengan sokongan Amerika terhadap kelompok pejuang FARC yang berbasis di Ecuador, dan terhadap berbagai bentuk ancaman terbaru imperialisme.
Sekitar 70 orang hadir dalam pertemuan tersebut menyimak para pembicara dari masing-masing organisasi. Mereka menjelaskan bagaimana saat ini perjuangan buruh dan petani di Amerika Latin harus berhadapan dengan ancaman dari kekuatan imperialis, terutama Amerika serikat dan kelompok elit yang mengontrol ekonomi dan mendominasi media massa di negara-negara tersebut.
Fidel perwakilan dari Movimiento Ecuador Reino Unido (Gerakan Rakyat Ecuador) menjelaskan tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh gerakan rakyat Ecuador terkini. Ia juga mengemukakan berbagai langkah yang ditempuh oleh Presiden sayap kiri Rafael Correa (yang beraliansi dengan Chaves) untuk meraih kekuasaan, dan melawan semua oposisi dari partai-partai tradisional, kelompok oligarki, dan media massa.
Jorge Martin dari Hands Off Venezuela menjelaskan tentang ancaman-ancaman terbaru yang dilancarkan oleh imperialisme Amerika terhadap proses revolusi di Venezuela. Misalnya saja, upaya perusahaan minyak Amerika ExxonMobil untuk untuk membekukan asset-aset PDVSA (Perusahaan minyak nasional Venezuela) lewat jalur hukum, upaya Bush memasukkan Venezuela ke dalam daftar “negara-negara terroris”, dan sabotase-sabotase ekonomi yang dilakukan oleh kelompok oligarki yang terus berlangsung.
Menurut Jorge, pada kongres terbaru PSUV (Partai Persatuan Sosialis Venezuela), suara dari lapisan massa yang mendukung revolusi Bolivarian semakin kencang, meskipun para birokrat-birokrat berusaha untuk terus membungkamnya. Ia juga mengingatkan bahwa sekitar 100 keluarga oligarki saat ini memang telah kehilangan kekuasaan politiknya, namun mereka masih memiliki kekuasaan ekonomi. Bahaya lainnya adalah persoalan birokratisme internal, dan sayap kanan di dalam revolusi yang terus menghalang-halangi inisiatif revolusioner rakyat dan juga perintah dari presiden Chaves sendiri
Ia mencontohkan, dalam kasus penambangan batu bara diwilayah Zulia Venezuela, yang telah membawa dampak buruk pada mata pencaharian masyarakat setempat, birokrat-birokrat yang memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan tambang multinasional tidak mau menutup penambangan tersebut meskipun Chaves sudah memerintahkannya.
Pembicara berikutnya, Andy Higginbottom dan Juan Gabriel dari Colombia Solidarity Campaign menjelaskan tentang pemerintahan Presiden Uribe Colombia yang dibina oleh Amerika sebagai kaki tangannya dalam menjalankan politik imperialisme di Amerika Latin. Kini, sayap kanan demikian takutnya terhadap perkembangan gerakan kiri di negara tersebut, sehingga mereka menggunakan cara-cara yang represif dan intimidatif. Sebagai contoh, para pengusaha memberika izin waktu kepada buruh-buruhnya untuk ikut berdemonstrasi anti kelompok pejuang sayap kiri FARC yang diorganisir oleh pemerintah bersama sayap kanan pada tanggl 4 Februari yang lalu. Selain itu pada tanggal 6 Maret, empat organiser demonstrasi anti paramiliter dan tindak kekerasan telah ditembak mati. Andy Higginbottom juga menambahkan bahwa praktek perdagangan obat bius di Kolombia memiliki kaitan erat dengan kepentingan kelas penguasa di negeri itu.
Amancay Colque dari Bolivia Solidarity Campaign juga berbicara tentang bagaimana isu tuntutan “otonomi” sedang marak di Santa Cruz dan propinsi lainnya, yang sengaja digunakan oleh kelompok sayap kanan untuk melemahkan pemerintahan President Evo Morales. Tujuan utama dari tuntutan ini tentunya adalah agar mereka dapat terus mengontrol ladang-ladang minyak dan gas di wilayah tersebut
Dalam diskusi juga ditegaskan bahwa perusaahaan-perusahaan multinasional yang mengeksploitasi negara-negara di Amerika latin tersebut berbasis di Amerika Serikat dan Eropa. Dengan demikian, yang dibutuh saat ini tidak saja sebatas solidaritas dari rakyat Eropa atau Amerika saja, namun sebuah perjuangan melawan sistem yang telah menciptakan kondisi ini. Perjuangan untuk menegakkan sosialisme tidak hanya di Amerika Latin, tapi juga di harus terjadi diseluruh belahan dunia.
________________________________________
[i] Dilaporkan oleh Diana Aziza Hubungan Internasional PRP dari Public meeting against imperialist intervention in Latin America dan diterjemahkan dari http://www.socialist.net/venezuelan-revolution-back-agenda-2.htm dengan beberapa pemotongan dan tambahan, untuk memudahkan pembaca Indonesia memahami konteks yang dibicarakan.