Oleh Ted Sprague
Pada tanggal 19 Desember, rakyat miskin Venezuela mendapatkan hadiah natal mereka agak awal, yakni dengan diratifikasinya Hak Dekrit untuk Presiden Chavez. Bencana musibah yang disebabkan oleh hujan badai telah menghancurkan rumah-rumah lebih dari 100 ribu rakyat. Hak Dekrit ini akan memberikan kuasa kepada Chavez untuk memerintah dengan dekrit untuk jangka waktu 18 bulan.
Hak dekrit ini disambut dengan sorak sorai oleh rakyat pekerja Venezuela bukan hanya karena ini adalah kebijakan untuk menghadapi masalah bencana, namun seperti yang dikatakan oleh Chavez, hak dekrit ini akan digunakan olehnya untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang lebih tegas untuk majunya revolusi.
Front Petani Ezeguiel Zamora telah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap hak dekrit ini, dan menuntut Presiden Chavez untuk memperdalam Reforma Agraria yang sampai sekarang baru mendistribusikan 3 juta hektar tanah kepada petani miskin. Baru-baru ini Chavez memutuskan untuk mengambil tindakan keras terhadap 47 latifundia (tuan tanah besar) di Venezuela guna mengikis ketergantungan Venezuela pada impor bahan makanan.
Sebaliknya, kaum kapitalis dan tuan tanah Venezuela bereaksi keras menentang kebijakan hak dekrit ini dan ekspropriasi tanah yang diperintahkan oleh Chavez. Histeria besar diciptakan di media swasta mengenai kediktaturan Chavez dan bagaimana Chavez adalah seperti Hitler dan Mussolini. Sungguh mengherankan bagaimana media swasta ini dapat mengeluh mengenai kebebasan pers di Venezuela ketika mereka bisa bebas mengkritik dan menghujat kepala negara. Kalau ada koran di Indonesia yang menghujat SBY dan membandingkan dia dengan Hitler dan Mussolini, koran tersebut pasti sudah dibredel.
Selain penguasa lokal, imperialis Amerika juga sangat kawatir. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley mengatakan bahwa pemerintah AS merasa “kawatir” akan Hak Dekrit ini. Sementara media-media internasional melaporkan bahwa “para bankir dan pemilik properti mempersiapkan diri mereka untuk gelombang nasionalisasi yang baru.”
Pihak oposisi telah menyerukan sebuah demonstrasi pada tanggal 23 Januari untuk “mempertahankan hak kepemilikan pribadi”. Sungguh satu lelucon ketika justru para bankir dan kapitalislah dengan krisis yang baru-baru ini telah menghancurkan properti ratusan juta rakyat pekerja, yang kehilangan pensiun mereka, rumah mereka, simpanan mereka, dan pekerjaan mereka karena permainan kasino di bursa-bursa saham dunia. Satu-satunya kelas yang bisa mempertahankan hak kepemilikan pribadi adalah kelas yang menciptakan properti dengan keringat mereka, yakni kelas pekerja dan tani.
Parlemen Nasional Venezuela akan bersidang kembali mulai 5 Januari dan ini akan digunakan oleh pihak oposisi sebagai medan tempur untuk menghentikan laju revolusi, selain menggunakan cara-cara ekstra-parlementer yang “legal” maupun “ilegal”. Dengan “kepemilikan pribadi” mereka atas koran, radio, tv, mereka akan menebarkan fitnah dan hujatan, dan memobilisasi kekuatan mereka. Dengan “kepemilikan pribadi” mereka atas tanah-tanah pertanian, perusahaan distribusi makanan, dan pabrik-pabrik lainnya, mereka akan menerapkan kebebasan mereka untuk mensabotase ekonomi Venezuela.
Kekuatan Revolusi Bolivarian juga harus memobilisasi kekuatan mereka, bukan hanya dalam ranah parlementer, tetapi terutama dalam ranah ekstra-parlementer karena disinilah kekuatan sejati rakyat pekerja Venezuela. Kepemilikan pribadi kaum kapitalis tidak ada artinya tanpa tangan-tangan kaum buruh yang menggerakan mesin. Okupasi pabrik dan tempat-tempat kerja dan pelaksanaan kontrol buruh harus digencarkan untuk menghentikan usaha-usaha kontra-revolusioner dari pihak oposisi.
Kaum revolusioner tentu menyambut dengan gegap gempita hak dekrit ini. Namun kita tidak boleh punya ilusi. Tahun 2007 juga dibuka dengan diberikannya hak dekrit pada presiden Chavez, namun kebijakan-kebijakan yang diambil kuranglah tegas dan juga disabotase oleh kaum birokrat di dalam pemerintah. Akibatnya jelas, rakyat merasa letih karena belum ada perubahan fundamental di dalam kehidupan mereka dan ini menyebabkan kekalahan referendum untuk reforma konstitusi pada tahun yang sama.
Presiden Chavez telah merespon tekanan dari buruh dan tani untuk memperdalam revolusi. Langkah selanjutnya adalah menggunakan hak dekrit ini untuk memenuhi program-program sosialis yang akan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi rakyat: inflasi, pengangguran, kelangkaan bahan makanan, dsb. Tahun 2011 ini sungguh akan dipenuhi pertentangan yang tajam, bukan hanya di Venezuela tetapi juga di seluruh dunia.