(Disadur dari berdikarionline)
Venezuela sedang memainkan peranan menentukan dalam konteks Amerika Latin baru, dengan bertindak sebagai pusat dari perubahan di benua itu, demikian dikatakan Aristobulo Isturiz, wakil presiden pertama Majelis Nasional.
“Korelasi kekuatan di benua ini sudah tidak sama dengan sebelumnya, “ kata Aristobulo Isturiz kepada Prensa Latina hanya beberapa saat setelah pengambilan sumpah parlemen, di gedung legislatif federal.
“Pemerintahan di Ekuador, Bolivia, dan Argentina, sekedar menyebut beberapa nama, adalah buah dari kemauan politik para pemimpinnya dan gerakan sosial,” katanya.
Di tengah-tengah langskap politik perubahan di Amerika latin, dua visi politik saling berhada-hadapan. Satu menghendaki mengaktifkan kembali doktrin Monroe dan menjadikan Amerika Latin sebagai halaman belakang imperialisme baru, sementara yang lainnya sedang melakukan perubahan untuk emansipasi rakyat.
“Ini dalam konteks Amerika Latin sudah diatur,” kata Aristobulo Isturiz.
Di tengah proses perubahan di Amerika Latin,” apakah kembali kepada kolonialisme, kontrol, dan ketergantungan, ataukah memajukan kedaulatan rakyat kita,” katanya.
Dari Rio Grande hingga ke Patagonia, proses penyatuan harus didasarkan kepada solidaritas, persaudaraan, dan kerjasama, yang merupakan model yang didorong oleh Presiden Hugo Chavez.