Jakarta, 28 Maret 2008.
Peluncuran HOV Indonesia disambut sangat antusias oleh beberapa elemen pro perubahan di Indonesia. Dihadiri sekitar 70 orang, HOV Indonesia diluncurkan di Gedung LBH Jakarta, hari Jumat 28 Maret 2008. Beberapa yang ikut hadir, selain delegasi-delegasi dari organ-organ yang terlibat dalam kepanitiaan nasional HOV – Indonesia seperti Rumah Kiri, Resist Book Yogyakarta, PRP, SMI, IGJ, SERIAL, KPRM – PRD, LMND – PRM, KSM UNAS, juga dihadiri oleh delegasi-delegasi dari Kelompok Miskin Kota, elemen-elemen yang peduli pada perubahan di Indonesia, dan individu-individu yang tertarik dengan proses revolusi di Venezuela.
Peluncuran diawali oleh pemutaran film No Volveran, sebuah film dokumenter tentang perjuangan rakyat Venezuela dalam meruntuhkan rezim otoriter kapitalistik. Dilanjutkan diskusi bersama tentang Venezuela. Zely Ariane, juru bicara HOV – Indonesia, berbicara tentang ekonomi baru dan demokrasi baru dengan belajar dari proses revolusi dan program-program sosialis di Venezuela. Sadikin Gani dari Rumah Kiri, yang juga menjadi narasumber pada diskusi peluncuran HOV – Indonesia, menekankan pentingnya gerakan internasional dalam upaya untuk menghancurkan kapitalisme. Menurutnya, gerakan seperti ini akan berhasil jika dilakukan oleh banyak negara.
Dari hasil diskusi pada peluncuran HOV – Indonesia ini telah memberi penegasan bahwa perjuangan rakyat Venezuela dan sikap politik Presiden Chavez merupakan inspirasi yang tepat guna membangun kepemimpinan revolusioner, kekuatan garda depan revolusi, dan membangkitkan kesadaran kelas yang massif di Indonesia. Diskusi ini juga merupakan manifestasi keberhasilan perjuangan kaum miskin yang tidak memiliki akses pada kekuasaan. Perjuangan rakyat Venezuela dalam usahanya untuk mengorganisir diri, membangun komunitas-komunitas, pengambilalihan pabrik-pabrik oleh kaum pekerja, dan lain-lain, yang terdokumentasi dalam film No Volveran bisa menjadi inspirasi bagi perjuangan dan perubahan di Indonesia. Kontekstualisasi perjuangan rakyat Venezuela menjadi hal yang sangat mendasar. Dan penyelenggaraan pendidikan politik untuk membangun kesadaran basis massa rakyat di Indonesia dengan belajar dari kasus Venezuela menjadi sebuah alternatif yang sangat memungkinkan. Hal ini memerlukan kerja-kerja yang kontinyu, dan Hands Off Venezuela – Indonesia akan mempelopori kerja-kerja revolusioner ini.
Diskusi diakhiri dengan beberapa pernyataan yang mewakili elemen-elemen yang hadir untuk mendukung kampanye Revolusi Venezuela. Beberapa elemen sudah mempersiapkan diri untuk membuat serial diskusi di basis masing-masing, beberapa lagi akan terus memantau website HOV – Indonesia dan akan berkontribusi lewat tulisan. Selain itu, mereka merencanakan akan bertemu kembali untuk membuat rencana tindak lanjut terutama dalam rangka membangun jaringan yang bisa mendukung kampanye tentang Venezuela sebagai inspirasi bagi gerakan revolusioner di Indonesia.(JSA)