Peluncuran HOV (Hands Off Venezuela) Bandung

Solidaritas Sosialisme Internasional!!!

Jumat, 14 November 2008.

Bertempat di Ruang 29 Campus Center (CC) Barat kampus ITB diadakan peluncuran HOV (Hands off Venezuela) chapter Bandung yang di inisiasi oleh Majalah Ganesha ITB dan individu2 yang bersepakat dengan prinsip kampanye HOV. Acara ini dibuka dengan sambutan yang dilakukan oleh Feriandri sebagai ketua pelaksana sekaligus Pemimpin Umum Majalah Ganesha ITB (MG-ITB), kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter “No Volverán – The Venezuelan Revolution Now”, film ini merupakan film dokumentasi tentang revolusi yang terjadi di venezuela yang dibuat oleh Hands off Venezuela (HOV).

Film ini membawa kita pada masa pemilihan presiden tahun 2006, perjalanan menuju perkampungan kumuh (barrios), dan beberapa pabrik yang dikontrol secara langsung oleh buruh. Film dokumenter ini juga mengajak kita untuk mencari tahu kenapa disana terjadi pergerakan melawan kapitalisme, apakah sosialisme abad ke 21 itu, dan bagaimana ini merubah kehidupan masyarakat. Setelah pemutaran film kurang lebih selama tiga puluh menit, acara ini dilanjutkan dengan diskusi publik dengan tema “Komparasi demokrasi representatif dan demokrasi partisipatoris”. Diskusi ini di isi oleh dua orang pembicara yaitu Jorge Martin (International Secretary of Hands Off Venezuela), Agus Wahyuono (Ketua LMND Jabar) dan dihadiri oleh audience yang berjumlah sekitar 80 orang dan berasal dari berbagai macam elemen mulai dari mahasiswa, serikat buruh, jurnalis, LSM dan serikat angkutan umum.

Dalam diskusi ini Jorge Martin (International Secretary of Hands Off Venezuela) menjelaskan bahwa demokrasi venezuela belumlah bisa dijadikan sebagai sebuah tatanan demokrasi sejati karena beberapa elemen dari kekuasaan masih dikuasai oleh oligarki dan kapitalisme. Namun, proses evolusi gerakan massa yang terorganisir melalui communal council dan serikat-serikat buruh yang mampu mengokupasi pabrik di venezuela telah mendorong kepada menguatnya kesadaran rakyat. Mereka juga melawan oligarki dengan merubahnya menjadi demokrasi partisipatoris dan inilah yang dijadikan titik awal bagi pembangunan sosialisme di venezuela. Agus wahyuono (Ketua LMND Jabar) juga menjelaskan bahwa bukanlah demokrasi parlementer yang kita butuhkan dengan ritual pemilu dan prosedural lainnya akan tetapi dalam jangka panjang yang kita butuhkan adalah sebuah sistem komunal-dialogis yang mampu memfasilitasi setiap individu mampu dengan bebas bergabung dan keluar dari sebuah komunitas ketika ia merasa ditindas atau melalui kesepakatan komunitas dan antar komunitas tanpa dibatasi batas negara.

Diskusi ini mengambil kesimpulan bahwa oligarki kapitalisme bukanlah sebuah akhir dan demokrasi partisipatoris merupakan sebuah langkah awal yang sanggup membawa rakyat terlibat dalam politk dan pengambilan kebijakan publik dan mengarahkan rakyat pada terwujudnya sosialisme. Dalam hal ini venezuela merupakan salah satu contoh nyata bagaimana proses transformasi sebuah oligarki menjadi demokrasi partisipatoris dan membangun sosialisme yang dilandaskan oleh kesadaran rakyat.

Acara ini pun diakhiri dengan pernyataan dari Roliv selaku koordinator HOV bandung meresmikan pembangunan kampanye solidaritas dan mengajak semua elemen progresif di bandung untuk ikut serta dalam kampanye solidaritas ini dan mempelajari revolusi bolivarian di venezuela untuk mengeksplorasi peluang revolusi Indonesia dengan belajar dari kasus Venezuela. (rlv)


6 thoughts on “Peluncuran HOV (Hands Off Venezuela) Bandung”

  1. sudah saatnya kita menyebarkan inspirasi ini untuk seluruh rakyat indonesia, belajar dan mengkritisi bersama revolusi bolivarian untuk membuka peluang alternatif di indonesia..

  2. Viva socialista. Saatnya kita perjuangkan revolusi indonesia,kita mengambil pelajaran dari revolusi kuba,dan venezuela.hidup socialist! Krisna yogaswara,Kabid sospol gmni komisariat UPI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *