29 September 2008, oleh Tamara Pearson – Venezuelanalysis.com
Hugo Chaves berpidato di depan anggota PSUV pada hari Minggu, 29 September di Merida, pada acara inti launching kampanye pemilu Partai Persatuan Sosialis Venezuela . Presiden Venezuela, Hugo Chaves menyatakan bahwa tidak mungkin memenangkan posisi Gubernur kecuali dengan melakukan perlawanan terhadap kepuasaan diri dan pengkhianatan dan juga dengan melihat persoalan revolusi di luar panggung electoral.
Kandidiat PSUV dan anggota dari berbagai negara menghadiri acara tersebut di Stadion Poliedro di Caracas.
Chaves mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah mendatang pada bulan November sangat penting bagi Amerika Latin dan dunia, di mana mereka tidak hanya memenangkan posisi walikota dan posisi pemerintahan tapi juga menanamkan kesadaran massa .
Ia mengekspresikan kepuasannya bahwa sekarang Venezuela telah mempunyai partai revolusioner dan sosialis yang bersatu dan pengaruhnya telah meluas, meski baru terbentuk setahun lalu.
“Sudah saatnya kita memiliki sebuah partai politik kader yang memadai, sebuah partai massa yang sejati” kata Chaves
Ia menekankan bahwa sekalipun dengan kerja keras yang dilakukan, satu posisi Gubernurpun di 22 daerah pemilihan dari aliansi Patriotik (yang terdiri atas partai pendukung Chavez) tidak bisa secara obyektif menang. Ia mengatakan hal yang sama pada posisi di dewan legislatif dan walikota, dan cara memenangkannya adalah melalui organisasi, mobilisasi dan kesadaran sosialis serta revolusioner.
“Kita membutuhkan banyak pengetahuan, studi, (dan) aku tidak berbicara mengenai bagaimana meraih gelar Doktoral, (maksudku) studi mengenai realitas di sekitar kita, kesadaran melalui observasi, analisa, perdebatan, membaca dan kerja-kerja ideology… hanya dengan begitu kita dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran revolusioner, kesadaran sosialis. Kita tidak melupakan bahwa revolusi ini mempunyai jalan: Sosialisme, hanya ini, jalan yang dapat kita lakukan untuk mengkonsolidasikan kemerdekaan Venezuela”
Oleh karena itu, ia menambahkan, secara obyektif bukan hanya sekedar menang pemilu, tapi dengan memenangkannya melalui organisasi, kemampuan memobilisasi, dan meningkatkan kesadaran melalui sebuah perang gagasan karena negara ini “belum secara total dibangkitkan pada tingkat yang kita butuhkan”
“Hal ini dibutuhkan untuk membangkitkan kemauan berperang di setiap tempat, karena rakyat yang tidur tidak akan pernah menang, dan karena kampanye pemilu harus menjadi sebuah kesempatan dan sebuah skenario untuk membangunkan rakyat secara terus-menerus …. Karena kesadaran tidak akan pernah berhenti berkembang, kita yang seharusnya memasok kesadaran itu dengan perdebatan, pengetahuan, dan kritik terhadap diri sendiri, (untuk membangun sebuah) alat yang kuat dan dibutuhkan bagi sebuah revolusi sejati.”
Dalam pidatonya kepada para kandidat, ia memperingatkan pada mereka agar tidak berubah menjadi borjuis kecil dan mengatakan “Cukup sudah pengkhianatan, kami menginginkan gubernur yang revolusioner sejati, sosialis, jujur, dan walikota yang revolusioner dan sosialis, bagi kalian semua tidak hanya setelah 23 November nanti, namun juga harus siap saat ini”
Chaves menjelaskan bahwa pengkhianatan terhadap rakyat untuk ambisi dan kekayaan pribadi yang sering kali muncul selama lebih dari 200 tahun terakhir ini”
“(Aku) berbicara mengenai kota-kota tersebut di mana kelompok-kelompok kawan-kawan semua berada, kaum revolusioner di waktu lalu menyebrang ke tendensi politik lain, seperti Gubernur Carabobo atau Gubernur lainnya di Barinas , Gubernur Aragua, Gubernur Sucre. Aku katakan, dan akan terus kukatakan, permasalahannya, penyebab utama dari pembelotan tersebut adalah persoalan ideologi”
Ia juga memperingatkan mengenai “cepat puas akan kemenangan” yang dikatakannya sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hilangnya suara untuk reformasi konstitusi tahun lalu.
”Kita seharusnya tidak merayakan kemenangan kita di negara manapun atau kotamadya manapun”
Setelah Pemilihan Berlangsung
Chavez mengingatkan kepada para hadirin, bahwa bangsa ini seharusnya pada tahun 2009 memperingati 60 tahun revolusi China, 50 tahun revolusi Kuba, dan 10 tahun revolusi Bolivaria di Venezuela dan demikian pula pada tahun 2010, kita semestinya memperingati 200 tahun gerakan pemberontakan pertama semenjak tgl 19 April, yang mengenyahkan pemerintahan Spanyol dari Venezuela.
“(Gerakan itu) merupakan gerakan pertama di benua ini. Sebagaimana yang terjadi pada tahun 2011, kita akan merayakan 200 tahun konstitusi pertama pada tgl 5 Julli dan kita akan merayakannya secara besar-besaran, sebuah revolusi kemerdekaan yang sepenuhnya”
Ia menjelaskan bahwa Revolusi Bolivarian tidak lebih dari kelanjutan proses kemerdekaan yang sama, sebuah tahap sejarah kedua dari proses kemerdekaan Venezuela dan Amerika Selatan.
“Apa yang seharusnya terjadi (dalam pemilihan kepala daerah) adalah menyurakaan kembali keberhasilan- keberhasilan itu, untuk mempercepat revolusi dan bergerak ke arah periode pembentukan sebuah negara baru dengan nilai-nilai sosialis” Kata Chavez.
Percobaan Kudeta dan Pembunuhan
“Hari-hariku dihitung karena mereka mengincarku”, Chavez juga mengatakan dalam pidatonya, merujuk pada kudeta terencana yang dilaporkan pada bulan ini dan 12 orang telah dipenjarakan.
Ia mengingatkan bahwa ada kemungkinan serangan yang akan dilakukan oleh kaum Oligarki dan “simpatisan Amerika” dalam bulan oktober dan telah merekomendasikan beberapa hal guna menghadapi percobaan tersebut, dengan menyebarkan intelejen di berbagai tempat, yang berhubungan langsung dengan Pemerintah Nasional dan institusi kepolisian.
Bagaimanapun, ia meyakinkan bahwa ”Ya, bulan oktober akan merah, merah dengan kebahagiaan, merah di jalan-jalan , gairah dan tanah air yang merah, merah bukan untuk kekerasan tapi untuk kedamaian, merah bukanlah kebencian terhadap kaum oposisi, tapi cinta terhadap rakyat dan PSUV . November kita akan merahkan dalam kemenangan dan sosialisme Kita tidak akan menjadi negara yang bodoh tapi negara yang merah”
Chavez mengambil kesempatan untuk memberikan selamat pada Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri yang baru, Tarek El Aissami, yang dikatakannya mempunyai perang berat melawan peredaran narkoba dan ketidakamanan.
________________________________________________
Diambil dari http://www.venezuel analysis. com
Diterjemahkan oleh Dian Septi (Staf Pendidikan-Bacaan DHN-PPRM)