Negeri Non-Blok Dukung Proposal Venezuela Untuk Media Alternatif Dunia

James Suggett

6 Juli 2008 – Venezuelanalysis.com

Minggu lalu, negara-negara Non-blok sepakat mendirikan suatu sistem berita, radio, dan tukar-informasi (information-sharing) untuk menghubungkan dan mewakili negeri-negeri di Selatan Dunia.

Merida, 5 Juli, 2008 (venezuelananlysis.com) — Pada Konferensi Menteri-Menteri Informasi Gerakan Negara-Negara Non-Blok yang digelar di Pulau Margarita, Venezuela, minggu lalu, lebih dari 80 delegasi berbagai negeri mendukung proposal Venezuela untuk menciptakan suatu jaringan media alternatif sedunia.

Deklrasi Margarita yang ditandatangani hari Jumat meletakkan agenda kerja untuk mendirikan suatu “tatanan komunikasi internasional baru” yang bertujuan “menyeimbangkan informasi dan mendemokratisasi keberadaan negeri-negeri Selatan dalam komunikasi sedunia,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela, Andres Izarra, dalam pidato penutupannya hari Jumat.

“Kini kita memiliki alat baru,” jelas Izarra. “Tugas komunikasional rakyat kita sekarang adalah untuk memulihkan kata-kata dan gambaran keberadaan kita yang telah disembunyikan dan digunakan untuk melawan kita oleh para penguasa dunia.”

Sebuah proposal dalam agenda adalah untuk memulai Jaringan Berita Non-Blok (Non-Aligned News Network – NNN) untuk meliput berita dari 118 negeri gerakan tersebut yang hampir seluruhnya berada di Selatan Dunia. Menurut Izarra, jaringan ini dapat didasarkan pada model Telesur yang bermarkas di Caracas.

Telesur adalah saluran televisi yang didirikan pada 2006 dengan dukungan finansial pemerintah Argentina, Bolivia, Kuba, Nikaragua, Ekuador, dan Venezuela. Ia bertujuan menyaingi agen-agen berita internasional lainnya sambil memajukan kesadaran identitas dan historik Amerika Latin dan memberikan suara kepada perubahan sosial yang berlangsung di wilayah tersebut.

Proposal lainnya meliputi suatu radio bagi negeri-negeri Selatan dan penguatan jaringan informasi selatan, yang akan “berfungsi sebagai bank informasi, memberikan akses bersama kepada negeri-negeri ini untuk mempluralkan arus informasi,” jelas Izarra.

Banyak delegasi memuji pidato Presiden Venezuela Hugo Chavez pada hari Kamis yang mendorong ide-ide ini ke dalam rencana aksi dalam Deklarasi Margarita.

“Kita sedang dalam suatu pencarian demokrasi informasi karena adanya tirani media di dunia ini,” tegas Chavez hari Kamis. “Semoga kita dapat menstrukturkan televisi sosial yang besar di dunia yang memiliki sendiri kantor, studio, kamera, dan satelit yang tersebar di Karibia, Asia, dan Afrika,” jelasnya.

“Kita harus melakukannya sekarang, agar rakyat kita berkomunikasi dalam bahasa kita sendiri, ini vital supaya pemerintahan kita dapat mengenal satu sama lain,” desak Chavez.

Tahun lalu, pemerintahan Chavez tidak memperbarui ijin siaran salah satu jaringan korporasi terbesar Venezuela, RCTV, dan justru memberikan konsesi kepada Televisi Sosial Venezuela (TVES), yang saat ini menyiarkan 229 program oleh produser independent dengan penekanan muatan pendidikan dan budaya.

Proposal Chavez didukung pada hari Kamis oleh Menteri Luar Negeri Kuba, Felipe Perez Roque, yang mengatakan bahwa iklim media saat ini sedemikian rupa sehingga negeri Selatan “dibisukan” dan “dibombardir terus-menerus” dengan “sejarah dari perspektif pihak yang berkuasa.”

Dengan pertimbangan ini, “situasi saat ini tak dapat dituntaskan dengan langkah-langkah paliatif (penahan sakit), kita harus sampai ke dasarnya,” kata menteri tersebut. Dijelaskannya bahwa “tatanan internasional yang tak adil ini, yang mana kita diharuskan tunduk padanya, adalah produk dari jurang yang ada antara Utara dan Selatan dalam hal akses, produksi, dan arus informasi.”

Menteri Urusan Perempuan Venezuela yang pertama, Maria Leon, juga menyambut konferensi tersebut dengan berbagi pengalaman tentang kebijakan hak-hak perempuan di Venezuela saat ini dengan negeri-negeri seperti Namibia, Belarusia, Dominika, Gambia, dan Kamboja, yang telah menyatakan minatnya untuk belajar lebih banyak.

“Banyak telah menunjukkan minat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada kaum perempuan di Venezuela. Terdapat kemajuan-kemajuan yang sangat penting yang dapat kami bagi. Posisi penting yang kini diberikan media kepada perempuan, dan kita dapat melihat bahwa dari 5 kekuatan publik, empat dipimpin oleh perempuan,” kata Leon kepada pers.

Menurut Duta Besar Venezuela untuk PBB, Jorge Valero, gerakan tersebut sedang “dalam periode merevitalisasi organisasi ini karena negeri-negeri maju dan juru bicara neo-liberalisme telah memproklamirkan matinya negeri-negeri non-blok.”

Presiden Chavez mengajukan satu lagi proposal tentang fokus negeri Selatan dalam konferensi hari Kamis ketika ia menyerukan pada negeri-negeri OPEC untuk menolong 50 negeri termiskin di Bumi untuk membayar minyak dengan terus membumbungnya harga di atas $144 per barel.

“OPEC, atau sebagian anggotanya, harus mengambil tanggung-jawab memasok negeri-negeri ini melalui mekanisme khusus, subsidi, donasi, kesepakatan. Itu tidak akan membuat kami lebih kaya atau lebih miskin,” kata Chavez.

Pajak profit minyak Venezuela yang terbaru untuk menggalang dana bagi program-program sosial telah disahkan oleh Majelis Nasional pada April lalu. Juga, bulan lalu Chavez menawarkan penggunaan profit dari penjualan minyak di atas $100 untuk memerangi kelangkaan pangan dunia bila negeri-negeri lainnya sepakat untuk berpartisipasi.

Chavez memprediksikan bahwa harga minyak akan terus meningkat, tapi bukan karena keinginan negeri-negeri OPEC. “Ini bukan salah kami,” kata Chavez. “Tarik pasukan dari Irak dan Anda akan saksikan harga minyak segera turun beberapa dolar; stop ancaman terhadap Iran dan Venezuela dan Anda akan saksikan harga menurun.”

“Konsumsi berlebihan” terhadap minyak oleh negeri-negeri kaya merupakan faktor lain dalam tingginya harga, kata Chavez, sambil menunjukkan bahwa 50 negeri termiskin mengkonsumsi total 700.000 barel minyak per hari, sementara Amerika Serikat mengkonsumsi 21 juta barel per hari.

—————————————————————————————————————————————————–
Diterjemahkan oleh NEFOS.org
Diterbitkan di NEFOS pada 13 Juli 2008

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *