Belajar dari Revolusi Venezuela

Ditulis Oleh Diana Aziza*

Monday, 14 April 2008

“Bentuk Konkret Kekuasaan Buruh adalah Dewan-Dewan Pabrik”

Wawancara Diana Aziza -PRP Divisi Internasional – London dengan Jorge Martin

Berikut adalah wawancara PRP dengan Jorge Martin—Sekretaris Internasional “Hands Off Venezuela (HOV), organisasi kampanye internasional untuk Revolusi Venezuela, pada Jumat tanggal 11 Maret yang lalu. Beberapa materi kampanye yang telah mereka buat, dan dikenal oleh kawan-kawan di Indonesia antara lain adalah adalah film “Revolution Will Not be Televised” dan “No Volveran”. Selain di HOV, Jorge juga adalah anggota pusat International Marxist Tendency (IMT), sebuah partai Marxist internasional yang terlibat secara langsung dengan revolusi.

SEPUTAR KELAS BURUH VENEZUELA DAN SERIKAT

Tanya (PRP):

Bagaimana gerakan buruh di Venezuela dibangun? Bagaimana karakter kelas pekerjanya? Sektor mana yang menjadi tiang utama dari gerakan?

Jawab:

Selama bertahun-bertahun terdapat serikat buruh di Venezuela, namun serikat-serikat buruh tersebut sudah sangat birokratis, dan memiliki hubungan dengan sistem dua partai. Pada kenyataannya, serikat tersebut berkolaborasi dengan kelas kapitalis dalam membasmi, bahkan membunuh buruh-buruh yang mengorganisir aksi-aksi buruh yang militan.

Bahkan pada tahun 2002, ketika ada lock-out dari perusahaan minyak dan kudeta terhadap Chaves, para pengurus dan pemimpin serikat buruh dari serikat-serikat birokratis tersebut mendukung kudeta dan kapitalis.

Terdapat kekecewaan di kalangan massa buruh yang militant sehingga mereka memulai usaha untuk membentuk sebuah serikat buruh baru. Dan hampir seluruh serikat buruh dari tingkat pabrik hingga wilayah meninggalkan kepemimpinan serikat yang lama dan mereka memulai usaha untuk membentuk sebuah konfederasi yang baru bernama Serikat Buruh Nasional (National Worker’s Union) yang berdiri kalau saya tidak salah bulan Agustus 2005. Ini adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan menghimpun semua sektor industri. Ini adalah situasi secara umumnya

Mengenai kelas pekerja Venezuela, terdapat sekitar tiga sektor yang paling terpenting. Pertama adalah industri minyak sekitar 15 ribu buruh, mereka ini sangat terorganisir dan tenaga kerja yang sangat terampil dan memainkan peranan kunci pada tahun 2002. Yang kedua adalah buruh-buruh dari industri dasar, seperti industri baja, alumunium yang juga merupakan sektor-sektor industri yang penting. Yang ketiga, industri-industri swasta yang relative sangat kecil dengan pengecualian industri mobil, perakitan mobil. Sebelumnya ada industri tekstil yang besar tapi ini sudah hancur total beberapa tahun yang lalu. Juga ada buruh yang bekerja di sektor publik, pemerintahan dan sebagainya

Tanya (PRP):

Bagaimana kondisi kelas pekerja di Venezuela secara umum? Bagaimana kehidupan mereka?

Jawab:

Ada berbagai macam tipe buruh. Ada buruh yang tidak memiliki status kontrak kerja yang jelas, ada yang tidak memiliki serikat buruh dengan kondisi hidup yang sangat buruk, juga ada buruh yang hidup dengan kondisi yang baik, misalnya buruh perminyakan, mereka menerima gaji yang cukup besar dan tunjangan-tunjangan seperti perumahan, jaminan kesehatan. Jadi terdapat macam-macam lapisan buruh. Sekitar 50 persen dari buruh Venezuela tidak memiliki pekerjaan yang tetap, sehingga mereka harus pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan ini merupakan bagian yang paling tereksploitasi

SEPUTAR GERAKAN PENDUDUKAN PABARIK, KONTROL BURUH DAN DEWAN PABRIK

Tanya (PRP):

Bila kita melihat dari sejarah gerakan Pendudukan Pabrik seperti di Rusia, Afrika, Brazil dll, gerakan tersebut biasanya terjadi secara spontan. Bagaimana dengan pengalaman di Venezuela, apakah ini juga gerakan spontan atau terorganisir? Jika spontan, perlukah kita mempropagandakan pendudukan pabrik dan Dewan Buruh kepada massa buruh sekarang?

Jawab:

Secara umum gerakan pendudukan pabrik dan dewan-dewan pabrik terjadi secara spontan, biasanya bukan sebuah hasil dari rencana, tapi terjadi karena buruh berhadapan dengan situasi yang khusus misalnya penutupan pabrik, atau adanya serangan yang serius yang dilakukan pengusaha terhadap buruh, sehingga buruh melakukan pendudukan terhadap pabrik, dari sana buruh mulai bergerak sendiri mengambil kontrol terhadap pabrik-pabrik (workers’ control), misalnya yang pernah terjadi di Rusia sekitar 1919, di Jerman, di Spanyol di 1930an dstnya.

Ini sama kasusnya dengan di Venezuela, gerakan workers’ control berawal pada tahun 2002. Pada saat itu para bos, atau kapitalis mengorganisir lock-out (penutupan pabrik-pabrik) sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Chaves. Para buruh kemudian menduduki pabrik dibeberapa sektor yang sangat penting seperti buruh di industri perminyakan, dan pabrik-pabrik lainnya untuk mempertahankan kerja mereka, mempertahankan revolusi, dan mempertahankan keberlangsungan kerja ditempat kerja secara normal, untuk melawan kapitalis yang mensabotase ekonomi. Misalnya di INVEPAL, yakni sebuah pabrik kertas, yang nantinya dinasionalisasi, perjuangan dimulai karena pemilik pabrik ingin melakukan sabotase terhadap ekonomi

Namun di Venezuela, ini adalah kombinasi, antara gerakan spontan buruh dan intervensi kesadaran dari Revolutionary Marxist Current (Cabang IMT di Venezuela) dan FRETECO (front revolutioner untuk gerakan pendudukan pabrik).

Sebagai contoh, perjuangan buruh di Sanitarious Maracay (yang anda lihat di film No Volveran) telah melewati berbagai tahapan. Pada awalnya partai kami melakukan intervensi kesadaran terhadap pabrik ini, dengan mengajak buruh membentuk Dewan Pabrik tapi buruh tidak setuju. Baru belakangan yakni sekitar November 2006, ketika suatu hari bos mereka datang kepada buruh dan mengatakan bahwa pabrik ini ditutup, maka para buruh bergerak menduduki pabrik. Baru kemudian para buruh berpikir, ternyata apa yang dikatakan dulu oleh kami ternyata tepat. Sehingga kemudian mereka memulainya membangun Dewan Pabrik dengan saran-saran dari kami, tapi juga hasil dari pengalaman langsung mereka sebelumnya.

Tanya (PRP):

Jadi, meskipun buruh-buruh akan bergerak secara spontan, namun kita harus tetap memperkenalkan dan mempropagandakan pendudukan buruh,workers’ control dan dewan buruh sejak awal?

Jawab:

Ya. Gerakan spontan terjadi karena adanya kondisi yang khusus. Namun kita harus mendorong buruh sejak awal untuk mengikuti arah itu. Dengan adanya intervensi dari partai Marxist, maka proses ini akan menjadi lebih mudah. Contohnya di Sanitarious Maracay, pimpinan dan Penasehat Politik dari serikat buruh pada awalnya menolak propaganda Dewan Pabrik (dari kami) tapi lewat pengalaman langsung akhirnya mereka mengakui ide tersebut. Hanya ketika pengalaman langsung para buruh bertemu dengan propaganda Marxist maka buruh akan menjalankannya dalam praktek

Tanya (PRP):

Di Indonesia juga terdapat banyak kasus dimana pabrik di tutup dan ditinggal oleh pengusaha. Buruh sendiri juga memiliki keinginan untuk menduduki dan mengambil alih pabrik tersebut, namun gerakan Pendudukan Pabrik tidak terjadi. Jadi, apakah yang menjadi syarat-syarat gerakan Pendudukan Pabrik dapat terjadi?

Jawab:

Itu tergantung. Maksud saya di Venezuela, ada kondisi dimana para pengusaha besar melakukan lock out dan juga ada situasi politik revolusioner yang sedang bergejolak yang mendorong buruh ke arah gerakan itu. Begitu ini terjadi di satu pabrik, maka dia akan menjadi contoh dan akan menyebar ke pabrik-pabrik yang lain.

Di Indonesia, kaum Marxist yang militan harus berpartisipasi dalam perjuangan buruh dan ketika terjadi kondisi dimana contohnya pengusaha kabur, atau ada konflik yang besar, mereka harus mengarahkan, mendorong buruh untuk melakukan pendudukan terhadap pabrik.

Namun yang pasti, harus ada perjuangan yang benar-benar kuat dari buruh, dan mereka harus bertindak secara terkodinasi dan pada satu saat mereka akan sadar bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengoperasikan pabrik tersebut tanpa para bos. Ini adalah elemen yang mendasar

Namun dari banyak pengalaman gerakan Pendudukan Pabrik misal di Brazil, Argentina, jika para bos mereka meninggalkan pabrik, buruh-buruh tidak mencari pekerjaan ketempat lain, tapi mereka mulai melakukan pendudukan

Tanya (PRP):

Bagaimana membangun demokrasi dalam serikat?

Jawab:

Ya, kita harus memulai praktek dan tradisi itu sejak awal. Yang pertama, kita harus memastikan bahwa semua orang terlibat dalam keputusan, yang kedua, perwakilan dipilih dan harus bertanggung jawab kepada massa, kemudian majelis (assembly) dapat menarik kembali (recalling) wakil-wakil buruh tersebut. Jika mereka tidak suka lagi, maka majelis dapat menurunkan mereka. Perwakilan-perwakilan yang diburuh dalam serikat, tidak menerima hak-hak istimewa (privilege) atas posisi mereka. Contohnya di Invepal, massa buruh bertemu atau rapat tiap minggu secara regular, dan mereka yang memilih dewan pabrik. Dewan pabrik bertemu tiap 2 kali seminggu dan mereka yang menjalankan tugas-tugas dalam berhadapan dengan semua persoalan di pabrik, tapi mereka juga mencoba agar setiap orang diposisikan dalam peranan yang berbeda-beda di pabrik. Dewan buruh sama sekali tidak menerima gaji khusus, meskipun mereka bertindak sebagai direktur atau manajer pabrk dan mereka menerima gaji yang sama dengan buruh yang lainnya. Seluruh buruh menerima gaji yang sama, mulai dari tukang bersih2 sampai tekhnisi dan insinyur.

TENTANG REVOLUSI BOLIVARIAN

Tanya (PRP):

Kapan Revolusi Bolivarian pertama kali diprogandakan? Oleh siapa dan bagaimana?

Jawab:

Titik awal adalah Februari 1989, pemerintahan kapitalis saat itu memperkenalkan paket kebijakan IMF. Dan kebijakan yang pertama adalah menaikkan harga minyak dan menghapus subsidi makanan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya biaya transportasi umum secara massif. Ketika rakyat pergi bekerja pada pagi harinya, mereka menemukan harga tiket bus naik 200 hingga 300 persen. Kondisi ini mendorong pemborontakan massa rakyat, dan ini bersifat spontan tidak terorganisir yang dikenal dengan nama Caracaso, karena terjadi diberbagai tempat di Caracas, yang berlangsung selama 2-3 minggu. Disana terjadi pemborantakan, kerusuhan, kerusuhan pangan, penjarahan toko, bentrokan dengan polisi dan tentara. Dan pemerintah kemudian mengirimkan tentara untuk menghadapi massa yang sedang berontak, sekitar 2000 hingga 3000 orang tewas. Ini adalah titik yang penting dari proses awal dari revolusi. Poin penting lainnya adalah massa, tidak saja aktivis, tidak lagi percaya pada sisitem politik yang ada yakni sistem dua partai

Kemudian di tahun 1992, tanggal 4 Feb Chaves mengorganisir pemberontakan militer bersama beberapa tentara-tentara yang progresif yang memprotes penggunaan tentara dalam menghadapi massa. Jadi ini ada hubungannya dengan apa yang terjadi pada tahun 1989 sebelumnya. Pemberontakan ini gagal tapi Chaves menjadi pemimpin yang populer ditengah massa karena melawan keterlibatan tentara dalam memerangi rakyat, dan berupaya untuk merubah situasi tersebut. Chaves kemudian dijebloskan ke penjara dan kemudian dikeluarkan beberapa tahun kemudian karena adanya tekanan dari massa. Kemudian dia memulai ide tentang gerakan Bolivarian. Menurutnya, kita harus kembali kepada ide Simon Bolivar, seorang tokoh pejuang pembebasan Venezuela tahun 1810-1812, dan kita harus merubah semua sistem politik. Kemudian dia membuat gerakan tersebut dan menang pemilu di 1998

Tanya (PRP):

Ide Chaves bila mengacu pada tokoh Simon Bolivar, berarti berusaha untuk menyatukan berbagai macam kekuatan/kelompok dari ideologi yang berbeda, sebagai mana dulu yang dilakukan Soekarno dalam melawan imperialisme. Apakah ini hanya semacam Popular Front melawan imperialisme? Lalu apa sebenarnya makna dan isi dari Revolusi Bolivarian? Apakah Chaves sedang berjuang untuk menciptakan sosialisme ala Venezuela?

Jawab:

Revolusi Bolivarian itu telah mengalami perubahan selama bertahun-tahun. Pada awalnya ini adalah gerakan untuk menentang imperialisme dan menuntut politik yang bersih dari korupsi, penggunaan hasil minyak untuk rakyat. Jadi gerakan ini tidak anti kapitalis, tapi revolusi nasional yang progressif (program ketika Chaves mengikuti pemilu 98)

Tapi pada tahun 2005…, memang Chaves memang berupaya untuk membuat deal dengan kelas borjuasi nasional. Dia bilang siapapun yang ingin membangun perekonomian negeri kita ini, harus saling bekerjasama. Tapi kelas kapitalis tidak mau bekerja sama dengan Chaves karena menurut mereka dia terlalu berbahaya, bukan karena program-program nya, tapi karena rakyat mengikuti dan patuh pada dia.

Massa rakyat yang terlibat berpartisipasi dalam politik masa-masa itu dianggap berbahaya bagi kelas yang berkuasa. Keadaan ini membuat Chaves dipaksa untuk beralih ke kiri, karena tekanan dari massa, tekanan dari imperialism, dan oligarki, setelah peristiwa sabotasse, kudeta tersebut. Kemudian Chaves bilang, bahwa kita harus ke sosialisme. Namun dia bicara sosialisme dalam pengertian yang membingungkan. Tapi dia sudah mulai bicara soal sosialisme, dan melawan kapitalisme dan ini penting.

Dia bilang ini tidak lagi revolusi nasional, tapi ini harus anti kapitalisme, anti imperialisme dan revolusi sosialis. Namun ini bukan berarti bahwa Chaves mengerti apa itu sosialisme. Dia juga masih berusaha untuk melakukan konsoliasi, karena dia mendapat tekanana dari sayap reformis dari Revolusi Bolivarian yang tidak menginginkan sosialisme. Mereka menginginkan ekonomi campuran. Sosialisme ala Venezuela bagi mereka berarti ekonomi campuran (kapitalisme dan sosialisme). Namun bagi mayoritas rakyat, dari buruh dan petani (yang kita lihat difilm) adalah pendudukan pabrik, pendudukan tanah, kekuasaan buruh. Sehingga ada kontradiksi didalam revolusi Bolivarian antara sayap kiri Marxis revolusioner dan sayap kanan konservatif.

Jadi perjuangan itu sekarang terjadi didalam didalam Revolusi Bolivarian sendiri. Kita tidak mungkin memiliki “sosialisme ala Venezuela”, tapi sosialisme yang berarti nasionalisasi ekonomi, demokrasi buruh atau sebaliknya kapitalisme.

Jadi setiap ide untuk menghasilkan sosialisme yang berbeda, Sosialisme ala Venezuela adalah alasan bagi elemen reformis untuk mengatakan: “Tidak, kita tidak bisa melakukan nasionalisasi, karena ini bukan Sosialisme ala Venezuela”

Tanya (PRP):

Apakah itu yang dimaksud dengan Sosialisme abad 21?

Jawab:

Sosialisme abad 21 artinya berbeda. Jadi ketika Chaves bicara soal Sosialisme abad 21 yang dia maksud adalah sosialisme yang menentang “Stalinisme”. Menurut dia, kita harus belajar dari kesalahan sosialisme abad 20 yakni :Stalinisme”. Dia bilang Trotsky adalah benar menolak Stalin. Lenin dan Trotsky yang telah membangun sosialisme yang sejati namun kemudian Stalin menjalankannya dengan salah. Ini yang dimaksud oleh Chaves.

Sebaliknya kemudian sayap reformis disekitar Chaves, mereka mengatakan bahwa sosialisme abad 21 berarti: kita tidak harus menasionalisasi ekonomi. Mereka memakai istilah sosialisme abad 21, yang pada kenyataanya adalah sosial demokrasi.

Tanya (PRP):

Bagaimana gerakan sosialis di Venezuela membangun gerakan internasional? Bagaimana mereka mengintegrasikan gerakannya dengan gerakan sosialis internasional?

Jawab:

Yang pertama sebelumnya tidak ada partai sosialis di Venezuela mereka baru saja dibentuk sekarang. Partai sosialis terbesar, united socialist party (PSUV) baru terbentuk beberapa bulan yang lalu. Namun sangat jelas bahwa revolusi Venezuela memiliki perspektif internasional, dan mereka telah membangun hubungan terutama dengan Amerika latin, dan memiliki jaringan yang kuat dngan Bolivia, Ecuador, dsbnya.

Tapi juga sayap lain dari gerakan Bolivarian juga memiliki jaringan dengan berbagai macam trend yang berbeda-beda. Sayap reformis dari gerakan Bolivarian telah berhubungan dengan kelompok reformis di Eropa dan dengan sayap sosial demokrat di negara-negara lainnnya. Sayap revolusioner telah berhubungan dengan sayap revolusioner di negara-negara lain. Jadi perdebatan yang sama didalam Revolusi Bolivarian juga terjadi di dalam gerakan sayap kiri yang lain di berbagai Negara.

Tanya (PRP):

Apa bentuk konkret dari Buruh berkuasa di Venezuela? Dan bagaimana buruh di Venezuela memandang Kekuasaan Buruh, tidak sebagai jargon semata tapi sebagai bentuk konkret?

Jawab:

Bentuk konkret dari Buruh berkuasa adalah Dewan Buruh di pabrik-pabrik dan ini terdapat di berbagai dipabrik-pabrik di Venezuela. Selain itu ada juga Dewan Komunal, sebuah organisasi yang Chaves telah promosikan disetiap komunitas (lingkungan atau kampung), dimana rakyat di dipilih, komite dipilih. Dan ini bisa menjadi embrio dari soviet (Dewan Rakyat)

Namun harus jelas jalan mana yang akan mereka tuju. Jika Dewan Pabrik dan Dewan Komunal berkordinasi dan menjadi bagian dari masyarkat yang sedang berjalan, maka ini lah yang akan menjadi kekuasaan Buruh yang sesungguhnya. Namun, Jika mereka menjadi terinstitusionalisasi dan birokratis, dan berhenti berpartisipasi maka mereka tidak akan beda dengan bentuk dari negara kapitalis yang lain.

REFLEKSI GERAKAN DI INDONESIA TERHADAP GERAKAN DI VENEZUELA

Tanya (PRP):

Kami coba merefleksi pengalaman kami di Indonesia sepuluh tahun belakangan ini dengan yang terjadi di Venezuela. Saat ini di Indonesia perlawanan terhadap neoliberalisme baru saja dimulai, dimana lapisan termaju dari rakyat itu tidak hanya melancarkan tuntutan-tuntutan ekonomis semata, tapi juga tuntutan sosialis. Saat ini kami telah memulai mempropagandakan sosialisme, dan tentunya kami sadar bahwa dengan tuntutan sosialisme maka kami akan berhadapan dengan represi, itu sebuah kepastiani. Belajar dari pengalaman Venezuela, bagaimana rakyat Venezuela bisa mengubah atau mentransformasikan pengalaman di represi sebelumnya menjadi basis materi atau energi untuk radikalisasi, untuk pembangungan organisasi, dan gerakan yang lebih maju?

Jawab:

Perbedaannya dengan di Indonesia adalah mereka di Venezuela memenangkan pemilu di tahun 1998, sehingga mereka beroperasi, di kondisi yang berbeda, yakni kondisi di mana adanya keterlibatan kekuatan progresif di dalam kekuasaan.

Tapi sebelum itu, gerakan ini telah berhadapan dengan berbagai macam kesulitan. Mereka tidak memiliki akses terhadap media, mereka mendapatkan represi, juga terdapat anti komunis anti sosialis ideologi. Ada banyak aktivis yang terbunuh, dipenjara dan disiksa.

Sehingga ini adalah kombinasi dari dua hal, yang pertama adalah kondisi objektif dan yang kedua adalah faktor subjektif. Kondisi objektif sudah berubah ketika massa rakyat mulai termobilisasi secara besar, di 1989 rakyat mulai melakukan pemberontakan dan 1992 ada pemborantakan militer. Jadi semua kondisi ini, rakyat tidak tahan lagi dengan sistem ini dengan menyerang kebijakan ekonomi neoliberal .

Namun pada saat yang bersamaan, dan ini sangat penting sekali, tidak ada organisasi pelopor yang terorganir di Venezuela. Jika saja misalnya di tahun 1998, ketika Chaves meraih kekuasaan, memenangkan pemilu, ada kelompok 500 Marxis revolusioner di Venezuela, maka situasi sekarang di sana mungkin akan sangat berbeda. Jadi tidak ada kelompok revolusioner Marxist di Venezuela tahun 1998

Jika kelompok tersebut ada, bekerja di pabrik-pabrik, di area kelas pekerja, maka mereka akan mendapatkan dukungan yang lebih besar, 3 atau 5 tahun kemudian. Dan mereka akan dapat memegang peranan kepemimpinan yang besar, karena saat itu tidak ada organisasi yang memimpin, gerakan tersebut menjadi sangat tidak terorganisir, ditingkat lokal sangat kuat, tapi tidak memiliki perspektif nasioanl, tidak ada kejelasan ideologi

Ini yang kami maksud dengan kondisi objektif dan faktor subjektif. Kondisi subjektif tersebut tidak ada di Venezuela, dan kami baru memulainya sekarang. Kondisi objektif sudah berkembang, sehingga ada gerakan yang besar yang dipimpin oleh Chaves, tapi dia juga bingung dengan idenya karena tidak memiliki latar belakang politik, dan ide yang jelas kemana dia akan membawa gerakan tersebut. Itu mengapa revolusi berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama untuk maju.

Tanya (PRP):

Bagaimana metode propaganda dan pendidikan sosialis untuk massa dan kader buruh di Venezuela?

Jawab:

Di Venezuela ada keingintahuan yang sangat besar mengenai marxisme dan sosialisme. Apalagi Chaves sekarang sudah mulai berbicara soal ini, sehingga rakyat juga sangat tertarik.

Ada dua jenis kerja, yang pertama Pendidikan Kader, kita harus mengindentifikasi elemen terbaik diantara lapisan buruh-buruh, petani dan mahasiswa yang termaju dan mengintegrasikan mereka kedalam organisasi revolusioner dan memberikan mnereka training, pendidikan, pendidikan dasar politik dan seterusnya.

Juga kita harus melakukan interfensi ditengah-tengah massa. Jika memiliki kader yang memimpin di sutu pabrik, universitas, sekolah, kita harus menjalankan agitasi massa. Ini tidak mesti sama dengan pendidikan politik terhadap kader. Ini mengaju pada apa yang dikatakan oleh Lenin tentang Agitasi dan Propaganda. Propaganda adalah menjelaskan banyak ide kepada kelompok kecil orang (kader), agitasi, menjelaskan beberapa ide yang simple kepada massa luas. Begini cara kami bekerja di Venezuela. Pendidikan politik untuk kader-kader, penyebaran selebaran untuk massa, agitasi massa, Koran dsbnya.

Tanya (PRP):

Seperti yang kita saksikan didalam film radio dan TV digunakan sebagai alat agitasi dan propadanda. Dengan demikian, apakah peranan koran (Partai) seperti yang di katakan oleh Lenin masih relevan di Venezuela?

Jawab:

Ya, saya pikir sangat relevan, karena sebagai contoh, stasion radio sangat berguna , tapi ini tidak mengantikan fungsi press dalam bentuk tulisan. Maksud saya, di Venezuela kami juga menggunakan internet secara luas, website dsbnya, ini sangat penting, tapi website tersebut tidak terlalu berbeda dengan koran, karena dari website kita butuh menulis artikel, mengeditnya dan harus memiliki tema politik, dan orang yang membaca artikel mungkin bisa mendownload artikel dan mendistribusikannya ke orang lain. Ini kurang lebih sama dengan apa yang dikatakan Lenin tentang fungsi koran.

Tapi kami tetap memiliki Koran yang dikeluarkan tiap bulan dan didistribukan di pabrik-pabrik, dikampus, didemonstrasi, dan ini sangat penting karena: Pertama, jika kita menjual koran tersebut, maka kita diidentifikasikan dengan ide dari koran tersebut. Ini membuat anda bagian dari organisasi tersebut. Kedua, koran adalah juru bicara bagi organisasi dalam menyebarkan ide-idenya. Selain itu, (penjualan) koran juga bentuk usaha mendapat dana organisasi. Dengan koran maka kita juga bisa berdialog dengan orang yang membeli tersebut secara langsung, bertanya pada mereka bagaimana pendapat nya tentang koran tersebut, bisakah kita mendiskusikannya, dstnya. Dan orang tersebut bisa mengkritik koran atau memberi komentar. Dengan cara ini kita juga melakukan pendidikan mendidik kepada mereka

Tapi kita juga menggunakan teknologi-teknologi baru, sepertinya halnya Lenin dan Trotky menggunakan teknologi film dan radio, Lenin dan Trotsky sangat peduli pada penggunaan film dan radio untuk pendidikan politik, propaganda dstnya. Tapi penggunaan Koran tidak bisa digantikan.

Tanya (PRP):

Proses revolusi tidak berlangsung begitu saja dengan singkat, tapi membutuhkan waktu yang panjang. Jadi bagaimana logistik diperoleh dan bagaimana memastikan bahwa logistik tersedia dengan cukup sehingga perjuangan tidak kehilangan energi atau berhenti ditengah jalan?

Jawab:

Ada dua hal, yang pertama organisasi kami di Venezuela membiayai dirinya sendiri dimana setiap anggota membayar iuran bulanan kepada organisasi, baik itu buruh yng harus membayar lebih besar, mahasiswa membayar lebih kecil, pengangguran membayar lebih kecil dstnya. Ini adalah cara mendasar untuk mendapatkan dana. Tidak ada cara lain, di Venezuela, di Afrika selatan juga di Inggris.

Tapi pada saat yang bersamaan energi dari gerakan terjadi secara menaik atau menurun. Tidak selamanya dalam 10 tahun terebut gerakan dalam selalu meninggi, ada puncaknya, menurunnya, kemudian naik lagi dstnya. Referendum tahun 2004 adalah salah satu puncaknya, pemilihan presiden 2006 adalah puncak yang lain. Ketika terjadi benturan yang keras antara kapitalis dengan massa, massa berpartisipasi dengan aksi-aksi yang besar. Namun ketika fase tersebut lewat, maka aktivitas juga berkurang. Tidak mungkin aktifas revolusioner massa berlangsung secara konstan terus menerus dalam waktu 10 tahun.

Tanya (PRP):

Bagaimana melibatkan keluarga dalam perjuangan? Apakah ada pengorganisiran terhadap keluarga yang tidak terpisah dari pengorganisiran serikat? Contohnya berdasarkan pengalaman kami di Indonesia, perjuangan sering kali mendapatkan hambatan dari persoalan keluarga dan ada banyak kasus keluarga seolah menjadi hampatan dalam partisipasi dalam politik/gerakan?

Jawab:

Ini juga problem di Venezuela, tapi perbedaannya dengan di Indonesia, di sini terjadi revolusi sehingga semua orang menjadi lebih aktif dan terlibat. Tapi kami selalu berusaha membangun link antara kerja di pabrik dengan kerja di komunitas. Di kerja komunitas, perempuan biasanya terlibat lebih banyak Contoh di INVEPAL, di sana ada Dewan Pabrik dan mereka bekerja sama dengan Dewan Komunal yang terdekat dengan pabrik. Mereka menyelenggarakan dan memiliki sekolah, pusat kesehatan didalam pabrik untuk komunitas.

Tanya (PRP):

Bagaimana perjuangan dengan menggunakan budaya, seperti lagu, sastra dsbnya di Venezuela?Apakah perjuangan lewat budaya memainkan peranan yang besar disana?

Jawab:

Perjuangan lewat kebudayaan sangat penting dan memaikan peranan yang besar. Disana ada satu figur,seorang penyanyi yang revolusioner 1970an yang dibunuh, namanya, Alitrimvera (?) semua orang mengenal lagunya, dan dia dianggap sebagai pahlawan bagi rakyat Venezuela, dan lagu-lagunya bersifat sangat politis dari sudut pandang kelas pekerja, anti imperialis, anti kapitalisme, sosialisme. Dan lagu2nya sangat berguna, dalam agitasi, propaganda dan kerja-kerja politik lainnya

Tanya (PRP):

Bagaimana proses partai kiri bisa bersatu dalam Proses Partai sosialis di Venezuela? Bagaimana mereka mengatasi perbedaan diantara mereka, dan menjadikan perbedaan diantara mereka menjadi satu kekuataan bukan perpecahan?

Jawab:

Tidak demikian, partai-partai tersebut tidak bekerja bersama-sama membentuk satu partai baru, tapi ini (Partai Persatuan) adalah ide yang berasal dari Chaves sendiri, dia mengatakan: kita butuh satu partai tunggal dan cukup dengan partai-partai sebelumnya. Hampir semua partai kiri di Venezuela sangat birokratis dan rakyat tidak menyukai partai-partai ini dan mayoritas rakyat yang revolusioner tidak menyukai fungsionaris partai-partai tersebut, tidak menyukai kepemimpinann mereka

Jadi ketika Chaves keluar dengan ide nya: Kita butuh satu partai persatuan sosialis dan rakyat sangat mendukungnya. Jadi, ide tersebut dari Chaves dan juga karena adanya tekanan, dorongan dari rakyat. Rakyat menginginkan partai yang demokratis, lalu Chaves mengatakan, kita butuh satu partai, dan partai ini harus demokratis dan berdasarkan pada demokrasi massa dan ia mendapatkan dukungan yang massif dari rakyat dengan ini.

TENTANG HOV

Tanya (PRP):

Bagaimana HOV terbentuk? Dan bagaimana pengalaman membentuk HOV di berbagai negara?

Jawab:

HOV dimulai sebagai inisiatif dari IMT. Alan Wood pada tahun 2003 mengajukan proposal untuk membentuk HOV. Alan mengatakan: Ingat, kita adalah Marxist, tapi kita tidak ingin HOV menjadi kampanye Marxist (IMT). Kami menginginkan HOV menjadi kampanye semua orang yang mendukung revolusi Venezuela, bagi mereka yang mau mendukung dan membangun solidaritas dengan revolusi Venezuela. Demikian lah kami dimulai

Pada awalnya sangat kecil, tapi kami telah mendapatkan kesuksesan yang besar Kenapa? Karena ada banyak interest dengan apa yang terjadi di Venezuela, karena apa yang terjadi di Venezuela adalah positif, sebagai contoh revolusi yang terus berjalan dengan maju dan sekaligus memberikan tawaran dan harapan kepada seluruh kelas pekerja diseluruh dunia bahwa kita bisa melawan kapitalisme, kita bisa melawan imperialisme. Itu lah mengapa kami mengkampanyekan ini. Dengan demikian Venezuela tidak menjadi sesuatu yang terasa begitu asing dan jauh, ini adalah sesuatu yang relevan bagi kelas pekerja.

Kami mendatangi serikat buruh, dan memutar film No Volveran dan Revolution will not televised dan buruh sangat tertarik dengan. Mereka tidak pernah mendengar soal ini di media (borjuis).

Tanya (PRP):

Apakah mungkin bagi PRP dan KASBI bisa melihat dan belajar gerakan gerakan factory occupation dan workers’ control secara langsung di Venezuela?

Jawab:

Ya, tentu mungkin! Tapi permasalahannya sekarang adalah sumber daya dalam mengirim seseorang ke Venezuela dan sebagainya. Saya sarankan agar kalian mendatangi Kedutaan Besar Venezuela di Indonesia. Katakan pada mereka,: “Lihat, kami telah mulai melakukan membantu dan mengkampanyekan Revolusi Bolavarian dan bagaimana kalau kita bekerjasama”. Mungkin kalian bisa mengajukan proposal dan mereka akan menolong mengorganisir mengirimkan delegasi ke Venezuela.

Dalam kesempatan tersebut, Jorge Martin dan Alan Wood juga menyampaikan salam hormat dan solidaritasnya untuk kawan-kawan buruh di Indonesia atas perjuangannya dan terimakasih atas dukungan dan interest yang besar dalam mengkampanyekan perjuangan rakyat Venezuela lewat film-film mereka. Mereka akan senang sekali berdiskusi lebih lanjut, jika ada pertnyaan, komentar, dsbnya.

– London 13 April 08 –

_______________________________________

* Penulis adalah Koordinator PRP Internasional

3 thoughts on “Belajar dari Revolusi Venezuela”

  1. untuk kontek gerakan buruh di indonesia apa yang bisa kami lakukan dalam menghadapi situasi dan kondisi perburuan yang semakin lama tidak menentu

  2. Kalau rakyat tidak memiliki kesadaran,berjuang bersama mahasiswa, maka akan sulit untuk mewujudkan Sosialisme di indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *